LDII-BANYUMAS/PURWOKERTO―Generasi Muda Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas bersama Ikatan Sarjana
Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Banyumas, Rabu (18/11) menggelar dialog publik
dengan tema “Menangkal Gerakan Radikalisme untuk Kemaslahatan NKRI,” bertempat
di Aula Pesantren Mahasiswa An-Najah Prompong Purwokerto.
Dialog diikuti oleh utusan dari ormas-ormas Islam di
Kabupaten Banyumas, santri Pesma An-Najah, serta pelajar dan mahasiswa di
sekitar Purwokerto, juga dihadiri oleh Ketua FKUB Kabupaten Banyumas sekaligus
pengasuh Pesma An-Najah, Dr KH M Roqib MAg, pengurus ISNU Banyumas yang juga
sekretaris FKUB Kabupaten Banyumas, Dr H Ridwan MAg. Narasumbernya IPTU
Sudiyono SH dari Satuan Binmas Polres
Banyumas.
Dr Ridwan dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan
tersebut dimaksudkan sebagai wahana sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman terhadap
ajaran Islam yang universal dan berkebangsaan. Menurutnya, pemahaman terhadap
ajaran Islam misalnya jihad yang tidak komprehensif adalah akar dari munculnya
gerakan-gerakan radikal dan terorisme yang semakin gencar akhir-akhir ini.
“Dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh dan benar
terhadap makna jihad yang telah banyak disalah artikan. Jihad itu tidak harus dimaknai
perang, atau diakhiri dengan perang yang hasilnya mati―jihad
itu luas wilayahnya dan banyak variannya. Inilah tugas kita, yaitu menggeser
wilayah jihad, tidak hanya perang. Kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan juga
wilayah-wilayah jihad yang dijelaskan dalam Islam,” imbuhnya.
Sementara Dr M Roqib sebelum membuka acara menjelaskan,
kegiatan tersebut berawal dari gagasan para pemuda FKUB, atas dasar
keprihatinan terhadap kondisi generasi muda sekarang yang mulai banyak terpengaruh
dengan paham-paham radikal. Roqib menambahkan, kegiatan tersebut juga sejalan
dengan salah satu fungsi FKUB, yaitu menciptakan kerukunan umat beragama.
Dalam sesi penyajian materi, IPTU Sudiyono menjelaskan,
saat ini pemerintah RI telah mendeklarasikan bahwa Indonesia dalam kondisi
darurat terorisme. Sudiyono menambahkan, terorisme adalah extraordinary
crime (kejahatan luar biasa) sehingga diperlukan penanganan yang juga
extraordinary, yang melibatkan semua elemen bangsa. Sayangnya saat ini
penanganan yang dilakukan masih bersifat parsial dan sektoral, belum
komprehensif dan integral.
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh kepolisian
kata Sudiyono, antara lain membangun partnership dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat. Contoh kegiatan yang telah dilaksanakan
misalnya pembinaan dai-dai kamtibmas dengan menggandeng lembaga/ormas kegamaan
dan orang-orang yang ahli di bidangnya.
Jika Anda menyukai Artikel atau Berita di website LDII Banyumas, Silahkan
Klik Disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel atau berita terbaru yang terbit di Website DPD LDII Banyumas
Post a Comment