LDII BANYUMAS―Peningkatan kerukunan, kekompakkan dan kasih
sayang antar umat Islam adalah cara paling efektif untuk menangkal pengaruh
ideologi Islam liberal termasuk Islamic State of Irak and Suriah/Negara
Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di masyarakat.
Demikian pandangan
yang dikemukakan oleh Prof Jawahir Thontowi SH PhD, ahli hukum dan antropologi hukum dari UII
Yogyakarta, saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertema “Gerakan Islam
Transnasional dan Ideologi Radikalisme di Indonesia” yang digelar di Ruang Pertemuan Hotel Rosenda
Baturraden, Sabtu (22/11/2014).
Kegiatan yang
diselenggarakan oleh Jurusan Syari’at dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Purwokerto tersebut bertujuan untuk mengamati perkembangan
ISIS, dan mencari formula untuk mencegah penyebaran paham-paham Islam liberal di Banyumas dan
sekitarnya. Pesertanya sekitar 40 orang, yang
merupakan perwakilan dari pondok pesantren, ormas Islam dan mahasiswa di
Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.
Jawahir menjelaskan, umat Islam yang rentan
terpengaruh oleh berbagai paham Islam liberal rata-rata adalah mereka yang ilmu
agamanya kurang dan kondisi sosial ekonominya rendah. Untuk menanggulangi
kesenjangan ini katanya, peningkatan kepedulian, rasa saling menghormati dan
kesediaan saling membantu antar umat Islam menjadi hal yang harus dilakukan.
Senada, narasumber lainnya, Ahmad Tohari,
Budayawan Banyumas dan pemerhati masalah sosial-keagamaan menguatkan pendapat
Jawahir. Tohari juga menyoroti pentingnya pembinaan generasi muda Islam yang
akan menjadi garda depan dalam menghadapi tantangan umat kedepan.
Ahmad Tohari merasa prihatin, dan
menyampaikan kritik tajam terhadap kondisi pendidikan generasi muda Islam saat
sekarang. Menurutnya, saat ini banyak ironi di masyarakat, misalnya banyaknya
orang tua yang giat menanamkan pendidikan umum dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan
anak-anak mereka akan kesenangan, tetapi urusan pendidikan agama yang jauh
lebih penting, tidak diperhatikan.
Siyam Munajat, wakil peserta dari LDII
Kabupaten Banyumas mengatakan, kegiatan semacam ini penting dilakukan sebagai
penambah wawasan kaum Muslim dan langkah antisipatif terhadap acaman pengaruh
Islam radikal yang tidak saja bertentangan dengan norma dan hukum lokal dan
nasional, tetapi juga hukum internasional.Tentang pentingnya pembinaan generasi muda Islam Siyam
menyebut, LDII telah melakukan kegiatan ini secara teratur, dengan program yang
disebut Tri Sukses Pembinaan Generasi Penerus LDII. Tiga sukses yang dimaksud
adalah generasi muda LDII memiliki kepahaman agama yang kuat, berakhlakul
karimah dan memiliki kemandirian.(sbr)
Jika Anda menyukai Artikel atau Berita di website LDII Banyumas, Silahkan
Klik Disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel atau berita terbaru yang terbit di Website DPD LDII Banyumas
Post a Comment