LDII-BMS/SEMARANG―Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII) sebagai ormas Islam yang saat ini terus berkembang
semakin besar di Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk terus berkarya
dan berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.
Demikian disampaikan
Ketua Umum LDII, Prof Dr Ir KH Abdullah Syam MSc saat memberikan sambutan pada
pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) LDII Provinsi Jawa Tengah, di Patra Jasa Convention
Hotel Semarang, Sabtu (29/11) yang diikuti tidak kurang dari 200 kader LDII
terdiri dari Dewan Penasehat dan pengurus DPW LDII Jateng dan Ketua serta Sekretaris
DPD LDII dari 35 kabupaten/kota se-Jateng.
Abdullah Syam
menjelaskan, selama ini LDII konsen terhadap berbagai program yang dicanangkan
oleh pemerintah, melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan mulai tingkat
pusat hingga daerah. Abdullah Syam diantaranya menyebut, LDII aktif dalam
penanaman nilai-nilai kebangsaan, peningkatan kerukunan antar umat beragama dan
peningkatan ekonomi syariah.
Dalam hal kebangsaan
terangnya, LDII tegas mendukung program pemerintah untuk meningkatkan pemahaman
terhadap pilar-pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI). Bahkan, LDII mendengungkan slogan “NKRI Harga Mati” sebagai wujud
loyalitas warga LDII sebagai warga negara yang baik dan taat pemerintah,
sekaligus menepis anggapan bahwa LDII ingin mengganti ideologi Pancasila dan
mendirikan negara di dalam NKRI.
Terkait keberadaan
aliran-aliran Islam radikal yang saat marak di masyarakat Indonesia dan dunia
salah satunya Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), LDII bersama
puluhan ormas Islam lainnya di Indonesia dalam payung Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dengan tegas menolak keberadaan ISIS, dan menyatakan ideologi ISIS
bertentangan dengan keyakinan umat Islam di Indonesia dan nilai-nilai
Pancasila.
Mengenai peran secara
kelembagaan, saat ini terang Syam, kader-kader LDII aktif menjadi pengurus dan
anggota lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga keagamaan. Dia
menyebut, di MUI saja, kader LDII sudah ada hampir 200 orang yang menjadi
pengurus, mulai tingkat pusat hingga kecamatan. Hal ini, katanya secara tidak
langsung mematahkan anggapan dan keyakinan banyak pihak yang mengatakan LDII
sesat, sebagaimana banyak dituduhkan.
Soal kerukunan inter dan
antar umat beragama, LDII telah banyak memberikan kontribusi nyata. Bahkan di
pusat dan banyak daerah para pengurus dan kader LDII banyak menjadi penggerak dan
aktivis forum-forum kerukunan antar umat beragama, dan tidak sedikit dari
mereka dipercaya menjadi pengurus-pengurus Forum Kerukunan antar Umat Beragama
(FKUB).
Terakhir, Abdullah Syam
menyebut peran LDII dalam bidang ekonomi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran
umat Islam di Indonesia terhadap pentingnya berekonomi sesuai dengan syariat
Islam, LDII mengambil langkah cepat dengan memberikan penyuluhan kepada
kader-kader dan warga LDII tentang pentingnya ekonomi syariah. Tidak sebatas
teori dan wacana, saat ini telah banyak berdiri lembaga-lembaga keuangan
syariat di kalangan warga LDII sebagai solusi nyata kebutuhan pelayanan
transaksi keuangan yang sesuai nilai-nilai Islam.
Semua itu, kata Abdullah Syam, akan terus dilakukan
dan dikembangkan kedepan, sebagai bentuk komitmen LDII sebagai ormas Islam dan
anggota masyarakat, agar keberadaannya semakin dilihat, disadari dan dirasakan
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. “Ini memang sudah sesusi dengan
strategi organisasi yang telah dicanangkan, dengan istilah Karya, Komunikasi,
dan Kontribusi” pungkasnya.(sbr)
Jika Anda menyukai Artikel atau Berita di website LDII Banyumas, Silahkan
Klik Disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel atau berita terbaru yang terbit di Website DPD LDII Banyumas
Post a Comment